BURNED ALIVE

“kisah nyata yang mengguncangkan tentang seorang perempuan  yang lolos dari pembunuhan atas nama kehormatan”

  
Judul Buku : Burned alive; kisah nyata yang mengguncangkan tentang
                                                seorang perempuan yang lolos dari pembunuhan
                                                atas nama kehormatan

Diterjemahkan dari: Burned Alive; the shocking, true story of one
                                                                 woman’s escape from an ‘honour’ killing

Penulis : Souad

Penerjemah : Khairil Azhar
Editor : Aisyah
Kategori : Kisah Nyata
Cetakan : 2, Juli 2006
Penerbit : Pustaka Alvabet
Perpustakaan Nasional RI : Katalog dalam Terbitan (KDT)
Tebal : 296 halaman; 12,5 × 20 cm
ISBN : 979-3064-26-9

Buku berisi kisah nyata yang mengguncangkan tentang seorang perempuan yang lolos dari pembunuhan atas nama kehormatan di suatu daerah di tepi Barat Palestina. Buku yang ditulis oleh Souad –bukan nama sebenarnya– ini menjadi national best seller dan sudah diterjemahkan kedalam 28 bahasa di 29 negara. Souad adalah perempuan yang berhasil diselamatkan dari sebuah pembunuhan berencana oleh keluarganya sendiri, setelah dirinya dianggap sebagai “charmuta” –julukan kepada perempuan dianggap telah melakukan hal yang memalukan keluarga — sehingga harus menerima vonis kematian untuk mengembalikan kehormatan keluarga dan seluruh desa. Ia di bakar hidup hidup oleh kakak iparnya atas kesepakatan keluarga, karena hamil diluar nikah. Yang menakjubkan adalah Souad tetap hidup meskipun menderita luka bakar yang hebat di tubuhnya. Dalam keadaan luka bakar yang mengenaskan di rumah sakit Souad melahirkan anaknya laki-laki. Ayah dan ibunya yang mengetahui Souad masih hidup di rumah sakit masih berupaya membunuhnya dengan melalui racun, namun gagal. Jacqualine adalah seorang pekerja sosial Eropa dari organisasi Terre des Hommes, oiHoyang akhirnya menolong dan membawa Souad ke Eropa untuk mendapatkan perawatan dan pertolongan yang amat dibutuhkan oleh Souad.

Melaui suatu pergulatan mental dan psikologi yang berat seusai penyembuhan luka-luka bakarnya, Souad harus membangun sebuah kehidupan baru yang tidak mudah. Karena ia tidak berpendidikan dan buta huruf. Meskipun akhirnya bisa bekerja dan berkeluarga serta memiliki dua orang anak perempuan, tetapi bayangan masa lalu yang kelam terus mengantui dirinya. Hal itu berdampak kepada depresi dirinya dan anak-anaknya. Perlu waktu 20 tahun bagi Souad untuk mampu memutuskan keluar dari bayangan buruk dan menceritakan kisahnya kepada masyarakat dunia tentang kekejaman dan tindakan pembunuhan atas nama kehormatan yang dilakukan di negerinya.

11 komentar: