“ISLAM”,The Inspirator Of This Film


( sebuah opini tentang film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” )


Dalam Islam terdapat unsur-unsur pokok yang harus diperhatikan, diantaranya adalah aqidah, akhlak, ibadah dan kemasyarakatan. Seperti yang terjadi dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”, para pendidik (Muluk, Pipit, dan bang Samsul) dengan penuh semangat mengajarkan beberapa unsur pokok tersebut kepada para pencopet cilik karena mereka tidak pernah memperoleh pendidikan, kesehariannya hanya berprofesi sebagai pencopet. Kita bisa melihat nilai- nilai Islam yang terkandung dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”.
A.     Aqidah, penanaman yang dilakukan pendidik kepada para pencopet cilik dalam film ini dari segi aqidah adalah pendidik memberi pertanyaan kepada para pencopet cilik “Apa agama kalian?”, namun dari semua pencopet cilik tidak tahu agama yang dimilikinya. Pendidik mencoba menawarkan agama Islam, tetapi pendidik juga menghargai agama yang lain, tidak ada unsur paksaan untuk mengikutinya. Dari tawaran tersebut semua pencopet cilik menginginkan agama Islam.
B.     Ibadah, berbagai macam nilai ibadah yang ditanamkan kepada pencopet cilik ,pertama yaitu Thaharah (kebersihan), para pencopet diajari untuk membersihkan badannya dengan menggunakan air, karena pada awalnya mereka tidak pernah mandi ataupun membersihkan badannya, yang kedua yaitu Sholat,peserta didik diajari tentang tata cara sholat, rukun-rukun sholat, bacaan-bacaan sholat, gerakan sholat dan praktik sholat berjamaah. Selain sholat, rukun islam yang ditanamkan adalah puasa dan tentang waktu berpuasa (Ramadhan).
C.     Akhlak, nilai akhlak adalah hal yang paling menonjol dalam film ini, karena dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” menceritakan tentang anak-anak yang berprofesi sebagai pencopet, sedangkan mencopet merupakan akhlak yang tercela, untuk itu para pendidik menanamkan akhlak terpuji dengan tujuan agar para pencopet bisa meninggalkan profesi tercela tersebut. Banyak akhlak tercela yang dilakukan oleh para pencopet dalam film tersebut diantaranya adalah membeli makanan dengan menggunakan uang hasil mencopet, mengambil uang orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya, berbicara dengan nada kasar baik dengan temannya maupun dengan orang lain, sering bertengkar dan mengolok-olok sesama temannya. Tapi pada akhirnya dari perjuangan para pendidik (Muluk, Pipit, dan bang Samsul) dalam merubah profesi sehari-hari para pencopet cilik, terdapat sebagian pencopet cilik yang mau bekerja sebagai pengasong, dan sedikit demi sedikit mereka mau melakukan pekerjaan yang baik.
D.     Kemasyarakatan, dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”, yang ditanamkan oleh pendidik (Muluk, Pipit, dan bang Samsul) adalah tentang pengetahuan yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan yang harus diketahui oleh para pencopet cilik diantaranya adalah matematika agar para pencopet bisa menghitung hasil uang yang diperoleh, cara membaca, olah raga, dan cara memegang pensil yang baik. Selain itu dalam film ini pendidik (Muluk, Pipit, dan bang Samsul) juga berusaha meningkatkan rasa nasionalisme para pencopet cilik, dengan mengajarkan lagu Indonesia Raya, teks proklamasi, UUD 1945, pancasila dan jalan- jalan ke gedung DPR.

6 komentar:

  1. Film ini sangat membuka mata kita....
    betapa......?????????

    BalasHapus
  2. Betapa kita harus memperbaiki negeri ini...

    BalasHapus
  3. Mari kt rubah negeri ini, dg merubah diri kita sendiri

    BalasHapus
  4. Marilah kita cintai negeri ini dengan apa yang kita bisa berikan...

    BalasHapus
  5. @ bang jay...
    yupzzzzz
    mari berbenah diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik ^_^

    BalasHapus
  6. @ qolbujadin
    ya ya ya
    mari berlomba memberikan yang terbaik untuk negeri ini...

    BalasHapus