Hari ini adalah hari ini


Apa yang paling sering dicari orang tapi juga sering dibuang? Waktu, jawabnya. Saat kita dikejar banyak keperluan yang harus segera selesai; 30 hari dalam sebulan, 7 hari dalam seminggu, 24 jam dalam sehari rasanya tidak cukup. Seandainya bisa, semoga ada hari ke-8 dalam seminggu. 
Begitulah sifat dari waktu, cepat berlalu baik kita manfaatkan atau tidak. Waktu tidak pernah menunggu kita, ia segera berlalu begitu saja tanpa tanda- tanda perpisahan. Dan seperti kata kebanyakan orang, ‘tahu-tahu’. Ya, tahu-tahu tgas kuliah harus dikumpulkan, tahu-tahu ujian sudah di depan mata, tahu-tahu kita tidak lagi siswa tapi mahasiswa. 
Keberadaan waktu jadi begitu kita butuhkan saat kita dikejar-kejar banyak tanggung jawab. Seandainya ia bisa kembali, meski harus membayar, pasti akan banyak orang yang berebut membelinya. Sayang, hari kemarin tak pernah bisa terbeli. Sebuah pepetah Cina mengatakan bahwa kaisar sekalipun tidak bisa membeli waktu yang telah berlalu. Untuk kita, orang-orang yang beriman, Allah Ta’ala telah berfirman: 

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?’” (QS. Al Munafiqun (16) : 10)  

Karenanya, nilmatilah detik demi detik dan menit demi menit yang sekarang kita punya. Pergunakan sebaik-baiknya seolah-olah tak akan pernah ada hari esok. Lagi pula, kita memang tidak pernah tahu apakah mata kita masih bisa menatap mentari esok pagi, dan telinga kita belumtentu masih bisa mendengar suara ayah dan ibu kita nanti malam.  Dan tak ada yang bisa menjamin apakah kita masih bisa melaksanakan shalat shubuh pada pagi hari nanti. 
Meremehkan waktu yang diberikan Allah, sama artinya memperlambat kita masuk ke dalam surgaNya  dan membuang kesempatan menjadi muslim yang terbaik. Tak ada sedikitpun waktu yang sudah Allah ciptakan melainkan harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Seperti seoarang dokter peuh tanggung  jawab dan sedang berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan nyawa pasiennya yang luka parah. Setiap detik bagi sang dokter amatlah berharga. Begitu pula hidup kita sekarang ini. Nabi saw.  Berpesan: 

Apabila hari akhir sedang berlangsung sedang di tangan salah seorang dari kamu masih ada pohon yang akan ditanam, maka seandainya ia masih sempat menanamnya hendaklah ia tanam.(HR. Ahmad dan Bayhaqi). 

Orang bijak sering berkata, sulit mencari kesempatan kedua, apalagi ketiga, dst. Maka, selagi hayat masih dikandung badan, selama jantung masih berdetak, selagi mata masih sempat memandang, dan akan masih bisa bekerja, kejarlah apa yang bisa kita raih. Untuk kebaikan dunia dan akhirat. Seperti pesan para ulama; 

Bekerjalah dengan giat untuk duniamu seolah- olah engkau akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok hari 

Hari ini adalah hari ini, belum tent ada hari esok. Karena waktu adalah milik Allah, bukan punya kita. Kita tidak bisa menciptakannya, hanya mampu memanfaatkannya atau membuangnnya.

7 komentar:

  1. Waktu terus berkurang dan berkurang...
    semoga bisa menjadi orang yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik...

    BalasHapus
  2. berjuanglah dan gunakanlah waktu longgarmu sebelum datang waktu sempitmu...

    BalasHapus
  3. sukseslah pada usia semuda mungkin... :)))

    BalasHapus
  4. @ qolbujadin
    semangat trus pokoknya,,,,

    BalasHapus
  5. @ qolbujadin
    karena hidup adalah perjuangan...

    BalasHapus