Kepribadian yang cinta ibadah


Sesungguhnya dengan menjadi seorang muslimah sejati kita bisa meraih pribadi yang suci lahir dan batin. Ketika orang- orang kafir berbangga dengan tidak bersuci, ketika orang- orang yang jauh dari Islam membiarkan tubuh dan rambutnya terbuka, ketika kemalasan dan kejahilan bersemayang dalam jiwa mereka, pada hati seorang muslimah hanya ada cahaya keimanan yang senantiasa ,melekat di dalam jiwa. Bagaimanapun situasi yang mengelilingi, seorang muslimah tetap melaksanakan ibadah. Dan ibadah itulah yang membedakan dengan wanita- wanita lain.
Maka dengan menjadi seorang muslimah yang senantiasa bangun pagi untuk mengusir syaitan dari dalam diri . Kemudian berwudhu, menyucikan diri dengan Yang Mahaagung dan meraih kemenangan bersama-Nya, menyerahkan kepada-Nya segala urusan, serta hanya kepada-Nya-lah tempat berlindung dan memohon pertolongan dari berbagai golongan sesat.

Marilah kita perbaharui tekad untuk senantiasa berjalan di jalan yang diberkahi di atas jejak dan tuntunan para nabi, orang- orang yang benar, para syuhada, serta orang- orang yang shaleh. Mengikuti jejak Nabi Muhammad saw dan Nabi Ibrahim a.s. serta keluarga mereka seraya berdo’a semoga rahmat dan berkah dari Yang Maha Terpuji dan Maha Mulia senantiasa dilimpahkan kepada mereka.

Kekhusyukan ibadah tidak akan memisahkan kita dengan kehidupan sehari- hari. Ketika berada di jalan, sebaiknya tundukkan pandangan dan hati suci kita. Ketika masuk, keluar, pergi, atau dalam keadaan bagaimana pun senantiasa berusaha yang kita ingat hanyalah Allah melalui dzikir- dzikir yang terpatri dalam jiwa. Maka, setiap pandangan seorang muslimah sejati adalah perhatian, dan setiap diamnya adalah berpikir.

Kita juga harus mendekatkan diri dan memperkokoh ikrar keeratan hubungan kita dengan Allah layaknya sifat malaikat, serta menjauhkan diri dari nafsu syahwat dan mendekatkan diri kepada Allah melalu puasa sunah. Ketika Allah SWT melimpahkan rezeki, kita hendaknya mendermakan harta kita tanpa megharapkan pujian karena keyakinan kita bahwa harta tersebut hanya titipan dari-Nya. Harta itu kita belanjakan di jalan yang benar dengan memberikan makanan, kepada yang kelaparan, memberikan pakaian untuk menutup aurat kepada yang tak berpakaian, memenuhi kebutuhan fakir miskin lainnya, atau membelanjakannya untuk jihad dan keperluan dakwah yang disertai keyakinan penuh akan pahala dan berkah dunia akhirat.

10 komentar:

  1. good article, girls

    BalasHapus
  2. semoga selalu bisa memperbaiki diri ya dek. :)
    ni tulisan sendiri kan ya? memberi hikmah pada orang lain bisa lewat banyak cara salah satunya menulis, lanjutkan menulisnya.

    BalasHapus
  3. Semangat kaum muslimah....
    we are the winner ^_^

    BalasHapus
  4. @ anis...
    suka apanya anis....??????????

    BalasHapus
  5. @ tomorrowneverknow
    trimakasih mb' yuni.... ^_^

    BalasHapus
  6. @ qolbujadin....
    artinya apa knda...
    hmmmm gunakan bahasa indonesia dg baik dan benar...
    hhhh

    BalasHapus